E-mail : desa_tamblang@ymail.com

Si Timun Mas

Pak tani dan istrinya tinggal di suatu desa di dekat hutan. Setiap hari mereka bekerja keras mengolah tanah. Hidup mereka mereka berkecukupan. Namun, mereka merasa sedih karena belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa agar dikaruniai anak.

Raksasa sakti dan buas mendengar doa kedua suami istri itu. Raksasa itu bersedia membantu Pak Tani dan Bu Tani. Akan tetapi, dengan syarat jika anak yang lahir perempuan, mereka harus menyerahkan anaknya pada raksasa itu. Pak Tani dan Bu Tani menyetujui syarat yang diajakun oleh raksasa itu.


setahun kemudian istri petani itu melahirkan anak perempuan. Bayi itu diberi nama Timun Emas. Setelah dewasa Timun Emas tumbuh menjadi gadis yang cantik.

Pada suatu hari raksasa datang menagih janji. Ibu Timun Emas sedih. Ia tak tega menyerahkan putrinya pada raksasa jahat itu. Timun Emas anak yang baik. Ia kasihan melihat ibunya. Ia pun rela menyerahkan dirinya pada raksasa itu.

Sebelum pergi Timun Emas dibekali oleh ibunya biji mentimun, duri, garam, dan terasi. Benda-benda itu berubah menjadi hutan mentimun, hutan duri, dan laut.

Timun Emas putus asa, ia makin gemetar ketakutan. Bekal dari ibunya tinggal terasi. Ketika raksasa itu makin mendekat, dilemparnya terasi itu. Seketika tempat itu berubah menjadi lumpur. Raksasa tidak dapat melewati lumpur itu. Tidak lama kemudian raksasa itu mati tenggelam di dalam lumpur.

Timun Emas selamat, lalu ia kembali berjalan menuju rumah ayah dan ibunya. Akhirnya, keluarga itu pun berkumpul kembali dan hidup bahagia.

No comments:

Post a Comment